SELAMAT DATANG DI FKA ESQ PAPUA " Sekretariat : Jl. Drs.Krisno No. 4 Angkasapura - Jayapura Telp. 0967-522999 Fax. 0967-521058 Telp / Fax :0967-534941, 550661"

Senin, 19 Januari 2009

Bank Indonesia Gandeng ESQ


Deputi Gubernur Bank Indonesia Siti Chalimah Fadjrijah kesengsem dengan komunitas alumni pelatihan ESQ yang tersebar di seluruh Indonesia, bahkan sampai ke manca negara. Komunitas ESQ dipandangnya memiliki potensi yang cocok dengan misi Bank Indonesia (BI) dalam memasyarakatkan perbankan syariah. Maka, pada 12 Desember lalu, Fadjrijah pun menghadiri upacara pembukaan Training ESQ Eksekutif Angkatan ke-76 di Menara 165, Jakarta Selatan.

Training tersebut diikuti sekitar 500 peserta. Mereka antara lain utusan dari Dewan Perwakilan Daerah (DPD), Departemen Ke­uangan, Departemen Perdagangan, Departemen Kehutanan, Depar­temen Pendidikan Nasional, dan instansi-instansi pemerintah lain­nya, serta sejumlah perusahaan swasta.

Tidak sekadar hadir, Fadjrijah pun menandatangani nota kesepahaman dengan pimpinan ESQ Leadership Centre, Ary Ginanjar Agustian, yang juga Ketua Forum Komunikasi Alumni ESQ (FKA ESQ). Nota kesepahaman itu dimaksudkan sebagai pijakan awal untuk mengeksplorasi kerjasama BI dengan FKA ESQ dalam memasyarakatkan perbankan syariah dan meningkatkan pertumbuhannya di Indonesia.

Fadjrijah mengatakan, ESQ adalah lembaga yang tepat untuk diajak kerjasama. Alasannya, menurut dia, ESQ mampu menggerakkan alumninya dari Sabang sampai Merauke secara cepat. “Kalau tidak salah, alumni ESQ sekarang sudah enam ratus ribu lebih yah?” kata wanita kelahiran Temanggung, Jawa Tengah, 56 tahun lalu itu.

Ia berpendapat, alumni ESQ akan sangat mudah menerima bank syariah. Dengan kematangan spiritualnya, para alumni ESQ pun akan yakin dengan sistem perbankan syariah. ”Jika sistem ini ditujukan kepada khalayak umum, prosesnya panjang dan lambat,” katanya. Untuk menindaklanjuti nota kesepahaman tersebut, Fadjrijah mengundang ESQ untuk mengisi acara-acara dalam Festival Ekonomi Syariah pada 4 Februari 2009.

Ary Ginanjar menyambut tawaran kerjasama itu dengan sukacita, karena ia yakin perbankan syariah bisa menjadi instrumen alternatif bagi bangsa Indonesia dalam membangun ekonominya. Terlebih lagi, seperti dikemukakannya saat membuka training, dunia telah menyaksikan runtuhnya sistem kapitalisme, yang ditandai dengan ambruknya raksasa bank investasi Wall Street, Lehman Brothers.

Ary menekankan bahwa krisis global saat ini, yang dipicu kasus Lehman Brothers, adalah momentum yang tepat untuk perubahan dari nilai materialisme ke spiritualisme. Dengan semangat perubahan itulah, FKA ESQ pada 22-23 November lalu melangsungkan Rapat Kerja Nasional ke-3 dan Temu Alumni Internasional ke-3 di Makassar, Sulawesi Selatan.

Kepada ribuan alumni yang berkumpul di Makassar, Ary mengatakan bahwa FKA ESQ harus melakukan transformasi dari nilai-nilai materialisme menuju spiritualisme yang berbasis nurani.

”Kita tegaskan, FKA ESQ menjadikan Tujuh Budi Utama sebagai aplikasi dari nilai-nilai spiritualisme,” katanya tentang tujuh nilai dasar, yakni Jujur, Tanggungjawab, Visioner, Disiplin, Kerjasama, Adil dan Peduli.

Ary memandang, dengan semangat itu, serta nilai-nilai spiritual yang diusungnya, FKA ESQ memang merupakan komunitas yang kompatibel dengan misi BI dalam memasyarakatkan perbankan syariah sebagai instrumen ekonomi alternatif bagi bangsa Indonesia. Ia berharap, pada saatnya nanti perbankan syariah akan menjadi motor penggerak ekonomi Indonesia yang berbasis nilai-nilai moral-spiritual.

Perbankan syariah di Indonesia sendiri terbilang industri yang menjanjikan. Tidak hanya bank-bank nasional yang memasukinya, tapi juga bank asing, seperti Hong Kong and Shanghai Bank Corporation (HSBC). Dalam tahun ini, dua Bank Umum Syariah hadir menyemarakkan industri perbankan syariah nasional, yaitu BRI Syariah dan Bukopin Syariah.

Menurut BI, tahun depan ada lima bank lagi yang akan dikonversi menjadi Bank Umum Syariah, yaitu Panin-Harfa, BCA-UIC, Victoria, Maybank Indonesia dan BNI Syariah. Dengan tambahan-tambahan itu, BI optimistis target aset syariah 5-10 persen pada tahun 2010 akan tercapai. Menurut Fadjrijah, saat ini aset perbankan syariah Indonesia sekitar 2,2% dari seluruh aset perbankan nasional, dan aset syariah di Indonesia berkembang 30% per tahun.

Fadjrijah menjelaskan, sistem keuangan syariah memberi pondasi kokoh dan dasarnya riil. Untuk terus mengembangkannya, menurut dia, salah satu hal yang terpenting adalah edukasi. (Yanto Musthofa, Hanafi Harris Putra Hasibuan, Karyati Niken)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Hubungi Kami via E-mail


Nama
Alamat e-mail
Subject
Message
Image Verification
Please enter the text from the image
[ Refresh Image ] [ What's This? ]

 

blogger templates | Dokter PC in Jayapura